Hari ini, kita merayakan hari raya Idul Fitri. Di hari Lebaran ini. semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Dan, Allah berjanji, jika puasa dilakukan dengan penuh keimanan dan perhitungan, maka dosa-dosa kita yang lalu akan diampuni. Kita seperti bayi baru lahir yang tidak punya dosa. Bak kertas putih bersih tanpa coretan. Kita menjadi "manusia, baru".
Kata Idul Fitri sering diterjemahkan sebagai kembali kepada fitrah Secara bahasa (lughah), fith-rah berarti al-kliilqaf
(naluri, pembawaan) dan ath-thabiah (tabiat, karakter) yang diciptakan Allah SWT untuk manusia. Namun, Idul Fitri juga bisa diterjemahkan sebagai kembali kepada naluri/pembawaan asli.
Idul Fitri juga diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan (Rabb). Dalam istilah sekarang ini dikenal dengan "Perjanjian Primordial" sebuah perjanjian manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ketuhanan, sebagaimana difirmankan dalam surat al-Araf (7) 172
"(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).
Seiring perkembangan, banyak manusia melupakan Allah serta melakukan dosa dan salah kepada Allah dan kepada sesama manusia. Untuk itu. memahami kembali makna Idul Fitri (kembali ke fitrah) dengan membangun kembali pengabdian hanya kepada Allah adalah sebuahkeharusan sehingga kita semua dapat menjadi hamba-hamba muttaqin dan hamba yang tidak punya dosa. Dosa kepada Allah terhapus dengan jalan bertobat dan dosa kepada sesama manusia dapat terhapus dengan silaturrahim.
Paling tidak, ada beberapa kriteria orang yang kembali kepada fitrah. Pertama, memiliki kesalehan sosial. Yakni, seperti disebutkan Allah dajam surat Al-Maun. Orang yang memiliki kesalehan sosial, dia akan bersikap baik kepada anak yatim piatu dan fakir miskin, serta memberi pertolongan kepada yang membutuhkan. kedua, memiliki kesalehan rohani. Dia akan senantiasa menjaga ketakwaannya kepada Allah kapan pun dan di mana pun. Ketiga, memiliki kekuatan doa. Dia akan menjaga kedekatan dan pengharapannya kepada Allah dengan doa-doanya. Keempat, memiliki kebutuhan untukbergabung dengan lingkungan yang saleh.Kelima, merasa mudah dalam beramal saleh atau melakukan kebaikan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam." (QS Al Anam 125). Keenam, memiliki kecerdasan diri, selalu introspeksi diri, dan memperbaiki diri. Allah SWT berfirman. "Innamal muminuunalladziina idzaa dzukirallaaha wajilat quluu buhum wa idzaa tuliyat alaihim ayaatuhu zaa dathum iimaanaan wa alaa rabbihim yatawakkaluunalla-dziina yuqiimuunashshalaata wamimmaa razaqnaa hum yunfiquun. Ulaika humul muminuunahaqqa lahum darajaatun inda robbihim wa maghfiratun wa rizqun kanim (Sesungguhnya orang-orang yang berimanialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. "(QS Al Anfal 24).
Semoga keenam ciri itu ada pada diri kita dan kita menjadi "manusiabaru". Seperti bayi baru dilahirkan karena semua dosa kita telah diampuni.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431. Kullu aamin wa Antum bikhair. Mohon maaf lahir batin
Jumat, 10 September 2010
Makna Idul Fitri dan Manusia Baru
Posted by Unknown on 03.29
0 komentar:
Posting Komentar
Opini, berita lintau, info rantau