Jumat, 02 September 2011

Kakao (Cokelat), Primadona Baru di Lintau Bagian Utara



Kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pebuatan kue, es krim, makanan ringan, susu dll. atau dalam bahasa keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja.
Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi dua kelompok besar: kakao mulia ("edel cacao") dan kakao curah ("bulk cacao").
Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia menghasilkan kakao curah. Kakao curah berasal dari 
varietas-varietas yang self-incompatible. Kualitas kakao curah biasanya rendah, meskipun produksinya lebih 
tinggi. Bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan lemaknya.

Lintau, secara geografis yang memang terletak di wilayah perbukitan/pegunungan dengan cuacanya yang dingin merupakan area produktif untuk pengembangan varietas kakao. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada perkebunan rakyat terhadap tanaman kakao. Secara nyata terlihat adanya pergeseran kecendrungan masyarakat terhadap kakao dibanding tanaman lain yang dulu sempat mendominasi perkebunan rakyat.
jika di lihat data perkebunan rakyat pada tahun 90-an Khususnya Lintau bagian Utara,  tanam Kopi,cengkeh dan kulit manis begitu mendominasi perkebunan rakyat. Sekitar 70 persen lahan perkebunan rakyat di tanami varietas ini. Dibandingkan dengan saat ini terjadi perubahan besar disektor perkebunan rakyat, sekitar 80 persen perkebunan rakyat di Lintau bagian utara rata rata ditanami tanaman Kakao.
Pasca krisis ekonomi tahun 1997-1998, terjadi perubahan besar dari sektor perkebunan rakyat. Dimana tanam kopi, cengkeh dan kulit manis yang selama ini jadi primadona di Lintau bagian Utara tidak lagi dilirik oleh masyarakat sebagai tanaman yang menguntungkan. Hal ini dipicu oleh turunnya harga secara drastis di pasar lokal, nasional dan global. Dampaknya pada awal 2000-an perkebunan rakyat mengalami revolusi besar besaran. Tanaman kopi, cengkeh dan kulit manis diganti dengan Tanam Kakao. 

Perlahan tapi pasti revolusi perkebunan rakyat ini mulai menampak hasil. Pada tahun 2005 masyarakat sudah mulai bisa memetik hasil dari tanaman kakao yang mereka tanam. Hingga 2011, data terakhir yang kami peroleh Rata-rata Perkebunan Kakao di Lintau Bagian Utara mampu memproduksi antara 6 sampai 7 Ton perminggu.
Hmmm.... Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa.
Dengan berbagai kendala yang dihadapi oleh masayarakat dalam mengembangkan perkebunan kakao ini, tetap terpancar optimisme dan semangat yang tinggi dari para petani Kakao. 
Ketersediaannya lahan yang luas namun tidak didukung oleh modal yang cukup tetap menjadi kendala utama dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya lahan kosong yang belum bisa termanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
Masalah pengetahuan masyarakat akan tanaman Kakao ini juga merupakan kendala utama bagi para petani kakao. 

"saya kurang paham penyakitnya, buahnya mengalami bintik bintik putih. Saya juga tidak tahu obatnya" Ucap 
seorang Petani kakao saat kami temui di kebun kakao miliknya sambil menunjuk sebuah kakao yang mengalami masalah tersebut.
Hal yang tak kalah penting juga masalah pemasaran. Data terakhir yang kami peroleh, rata-rata para petani menjual kakao di kisaran harga Rp. 20.000,- per kg. Memang tergolong wajar karna memang dalam dua bulan terakhir kisaran harga kakao di tingkat nasional antara Rp. 18.000 s/d Rp. 24.000,- per kg. Namun yang paling penting adalah adanya kontrol harga kakao dari lembaga lembaga terkait dan pemerintah agar para petani Kakao benar benar bisa menikmati jerih payah mereka.

Tentunya upaya pemerintah untuk memperhatikan sektor ini kedepan, khususnya para petani Kakao di kawasan Lintau bagian Utara. Karna bukan tidak mungkin, 5 atau 10 tahun kedepan Lintau bisa menjadi salah satu daerah yang dengan penghasil Kakao yang cukup diperhitungkan.

(eko chaniago)

Selasa, 26 April 2011

WALI NAGARI TIGO JANGKO PERIODE TAHUN 2011-2017 DILANTIK


Bupati Tanah Datar, diwakili Asisten Administrasi Umum, Drs. Hardiman melantik Wali Nagari Tigo Jangko periode tahun 2011-2017, Kecamatan Lintau Buo, Senin (25/4) di SMKN 1 Lintau Buo.
Wali Nagari yang baru dilantik adalah Indra Gunalan yang terpilih dalam pesta Demokrasi masyarakat pada  Pilwa beberapa bulan yang lalu menggantikan Naumar Rj. Manangah yang telah habis masa jabatannya.
Hadir Dalam acara tersebut, Ketua DPRD Tanah Datar, Zuldafri Darma,  Camat Lintau Buo, Drs. Suripto, Para Muspika, Tokoh dan  masyarakat setempat serta Wali Nagari se-Kecamatan Lintau Buo.
Bupati Tanah Datar dalam sambutan tertulisnya, yang disampaikan Asisten III, Hardiman mengemukakan, agar wali nagari yang terpilih , sebagai  kepala pemerintahan dinagari yang dipilih lansung oleh masyarakat dapat menjalankan amanah yang dipercayakan masyarakat dengan sebaik-baiknya dalam rangka membangun nagari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wali Nagari, Indra dalam samabutannya menyatakan rasa haru dan terima kasihnya kepada masyarakat Tigo Janagko yang mempercayai dirinya memimpin pemerintahan nagari untuk periode 2011-2017 melalui proses Pilwa yang terlaksana dengan penuh demokratis.
Indra Gunalan mengatakan, kemenangan saya sebagai Wali Nagari periode tahun 2011-2017 adalah kemenangan kita semua, masi kita bangun nagari Tigo Jangko secara bersama-sama dengan saling bahu membahu, sehingga apa yang dicita-citakan untuk membangun nagari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. (Humas-Hadi : http://tanahdatar.go.id/)
emc

Rabu, 30 Maret 2011

BUPATI TANAH DATAR BERTEMU IKLB MALAYSIA


(http://tanahdatar.go.id/)
Acara pertemuan dan silaturahmi  Ikatan Keluarga Lintau Buo (IKLB) Majelis Anugerah Malaysia dihadiri Bupati Tanah Datar, M. Shadiq Pasadigoe.
Pertemuan masyarakat perantau Lintau Buo Malaysia dengan Bupati Tanah Datar di Restoran Ayu Chorus Kajang Malaysia, Sabtu (26/3) tersebut, selain amat penting dalam membuhul tali silaturahmi diantara sesama anggota IKLB dan Pemerintah Tanah Datar juga mempunyai arti yang besar dalam menyampaikan informasi  pembangunan Kabupaten Tanah Datar yang sedang berjalan dan yang akan datang serta menyerap input-input dari IKLB Malaysia.
Ferysonnevil dari Bagian Humas Pemkab Tanah Datar yang mendampingi Bupati pada acara tersebut melaporkan, Bupati Tanah Datar, M. Shadiq Pasadigoe menyatakan rasa terima kasih dengan keberadaan IKLB di Malaysia dan dengan adanya pertemuan seperti itu.
Menurut Ferysonnevil, Bupati pada pertemuan tersebut menjelaskan berbagai program pembangunan yang dilakukan Pemerintah Tanah Datar untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, tidak terkecuali informasi mengenai pembangunan yang sedang dan sudah berlangsung di Lintau Buo Utara dan Lintau Buo yang menjadi bahagian dari tujuan pembangunan pemerintah.
Pada acara tersebut Bupati menjelaskan pelaksanaan pembangunan Proyek  Raksasa Pembangunan Irigasi Batang Sinamar yang dibangun melalui dana APBN  akan sangat besar artinya dalam mengairi sawah masyarakat di Lintau Buo dan masyarakat di luar Tanah Datar .
Selain itu Bupati juga menyampaikan, sudah terbebasnya jorong Mawar,  Pamasihan dan Tanjung Lansek dari keterisoliran, karena untuk memasuki  daerah tersebut sudah dapat ditempuh kendaraan roda empat karena jalannya sudah di aspal, dan fasilitas umum dibangun melalui TMMN.
Bupati sangat berterima kasih kepada IKLB Malaysia yang organisasinya solid dan diharapkan akan dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan anggota IKLB Malaysia sendiri dan pembangunan Tanah Datar pada umumnya.

Ketua IKLB Malaysia, Amril Khaidir dalam sambutannya menjelaskan rasa bangga dan terima kasih segenap anggota IKLB Malaysia atas perhatian dan kesungguhan M.Shadiq Pasadigoe selaku Bupati Tanah Datar dalam membangun Tanah Datar dan memperhatikan perantau, semoga masyarakat Tanah Datar di kampung dan di perantauan akan lebih baik,, ungkap Ferysonnevil menirukan ungkapan Ketua IKLB Malaysia. (Humas – Yuldaveri)

Rabu, 16 Februari 2011

PROFIL: Nagari Tanjung Bonai


Tanjuang Bonai merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar.

Nagari tanjung bonai memiliki wilayah seluas 87,04 km2 , dengan ketinggian 515-710 meter dari atas permukaan laut, dahulunya terdiri dari 26 jorong,
Adapun batas nagari adalah:
(1) sebelah barat : batu bulek
(2) sebelah timur : lubuak jantan/ sumpur kudus
(3) sebelah selatan : balai tanggah/ lubuak jantan
(4) sebelah utara : halaban kab. Lima puluh kota

Adapun Jorong yang ada dinagari Tanjung Bonai Ini diantaranya:
Batu Papuru · Bukik · Bumbun Aia · Cubadak Randah · Duwek · Guguak Sikabu · Gunuang Ledang · Kayumarantiang · Korong Nan Ampek · Koto · Kotoniu · Lakuak · Padang Laweh · Pamasihan · Parik Sungayang · Piubuh · Ranah Kodok · Sembayan · Situga · Tabek Akiang · Tanah Badabuih · Tanjuang Bonai · Tanjuang Kaciak · Tanjuang Lansek · Tanjuang Modang · Tanjuang Tangah

Asal Usul Nama Nagari

Nagari tanjuang bonai berasal dari nama ( tanguang bona) artinya posisi nagari tanjuang bonai berada di pertengahan antara Batusangkar dan Payakumbuh, jadi tanggung ke Payakumbuh dan tanggung ke Batusangkar. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa nagari tanjuang bonai terdiri dari banyak tanjuang, seperti tanjuang bone, tanjuang nan ditangah, tanjuang kaciak ( kecil), tanjuang modang (besar).

Suku Dan pola Adat

Nagari tanjuang bonai memakai pola adat ”bodi caniago”, terdapat empat suku, yaitu:
(1) suku paya badar
(2) suku mandahiliang
(3) suku caniago
(4) suku piliang

Keadaan Alam Tanjuang Bonai

* Hutan dinagari Tanjuang Bonai terdapat seluas 3055 Ha dalam bentuk lindung yang termasuk ulayat nagari.
* Tanah dinagari Tanjuang Bonai ada seluas 8.704 Ha, berbentuk pekarangan/ banguna seluas 370 Ha dan lain-lain seluas 150 Ha.
* Sungai dinagari Tanjuang Bonai terdapat 3 aliran, yaitu: batang sinamar sepanjang 15 km, berbatasan dengan Nagari Halaban sampai Tepi Selo dan Batang Sinamar yang berbatasan dengan Lubuak Jantan dan Halaban dan kedua Batang Mangus sepanjang 25 km, berbatasan dari Gunung Sago sampai Lubuak Jantan. Sungai tersebut dimanfaatkan oleh anak nagari untuk mengairi sawah, disamping itu juga terdapat galian C (batu, pasir, krekel).
* Kolam dinagari tanjuang bonai terdapat seluas 29,7 Ha dimiliki secara pribadi dalam persukuan.
* Tambak dinagari Tanjuang Bonai tidak ada.
* Tambang dinagari Tanjuang Bonai terdapat 1 lokasi, berada diatas tanah ulayat nagari (ICCI).
* Danau dinagari Tanjuang Bonai tidak ada.
* Laut dinagari Tanjuang Bonai tidak ada.
* Gunung dinagari Tanjuang Bonai ada 2 nama yaitu: Gunung Sago dan Gunung Malintang, keduanya tidak aktif berbatasan dengan Payakumbuh kabupaten 50 Kota.
* Bukit dinagari Tanjuang Bonai tidak ada.
* Sawah dinagari Tanjuang Bonai terdapat seluas 815 Ha, milik persukuan, terdiri dari tadah hujan dan pengairan tali bandar.
* Kebun dinagari Tanjuang Bonai tidak ada.
* Ladang dinagari Tanjuang Bonai terdapat seluas 439 Ha, ladang tersebut dimanfaatkan oleh anak nagari untuk tanaman palwija.
* Peternakan dinagari Tanjuang Bonai terdapat dalam bentuk peternak sapi sekitar 621 ekor, kerbau sebanyak 740 ekor dan ternak ayam/ itik rata-rata ada dimasing-masing rumah tangga.
* Ngalau/ goa dinagari Tanjuang Bonai terdapat 3 lokasi, yaitu: pintu ngalau, ngalau siambek dan ngalau pamsihan. Masing-masing berada diatas tanah ulayat nagari tanjuang bonai dan khusus dingalau pamsihan terdapat sarangburung walet.
* Jalan dinagari tanjuang bonai terdapat sepanjang 87 km, terdiri dari jalan provinsi sepanjang 12 km, jalan kabupaten 35 km dan jalan nagari/ jorong 40 km.
* Tempat rekreasi dinagari tanjuang bonai teerdapat 3 lokasi, yaitu: gunung ledang dalam bentuk panorama dijorong tanjuang bonai barat, air terjun sapta marga dijorong tanjuang bonai utara dan arung jeram dijorong pamasean,. Tempat tersebut dikelola oleh nagari.
* Gelangang/ lapangan olah raga dinagari tanjuang bonai terdapat dalam bentik lapangan bola kaki 4 loaksi dan lapangan volly 6 lokasi/ tiap-tiap jorong. Lapangan tersebut dimanfaatkan anak nagari sebagai sarana olah raga, upacara nasioanl dan shalat hari raya.
* Situs kebudayaan dinagari tanjuang bonai terdapat 3 yaitu: dalam bentuk kuburan keramat 2 buah, lokasi di gunung ledang dan pamasean, kedua batu tagak 1 buah di jorong tanjuang bonai.
* Prasasti dinagari tanjung bonai terdapat satu jenis dalam bentuk tugu segi panjang dengan tinggi 2 meter, berada dijorong tanjuang bonai timur.
* Medan nan bapaneh dinagari tanjuang bonai terdapat 1 lokasi di gunung ledang dalam bentuk lapangan dan sekarang tidak ada lagi karena dimanfaatkan untuk objek wisata dan pemnacar.
* Kerajinan dinagari tanjuang bonai terdapat 5 usaha dalam bentuk kerajinan ketiding, tenun songket, rotan dan bambu, kerajinan pandai besi dan juga terdapat ukiran rumah adat khusus dijorong tanjuang bonai barat.
* Pasar dinagari tanjung bonai terdapat 1 unit yaitu: :pasar ranah batu” yang belokasi dijorong tanjuang bonai utara, merupakan pasar jenis/ tipe A. Sedangkan masukan untuk nagari sekitar 15.000/ minggu dan habis untuk opersaional pasar.
* Masjid dinagari tanjung bonai ada 13 unit, yaitu: dijorong tanjuangbonai utara 4 unit, tanjuang bonai timur 2 unit, tanjuang bonai barat 4 unit, tanjuang bonai 1 unit, pamasean 1 unit dan dijorong tanjuang lansek 1 unit.
* Mushala/ surau dinagari tanjuang bonai terdapat 33 unit.
* Lembaga keuangan dinagari tanjuang bonai terdapat sebanyak 1 unit dalam bentuk KUD (serba usaha) yang dikelola KUD.
* Balai adat dinagari tanjuang bonai terdapat 1 unit. Dengan bangunan permanen berlantai dua, dimana lanati 1 dimanfaatkan untuk kantor wali nagari, kantor KAN.
* Rumah gadang dinagari tanjuang bonai terdapat 20 unit, milik persukuan.
* Rumah penduduk dinagari tanjuang bonai terdapat 2.406 rumah tangga terdiri dari bangunan rumah permanen 65% dan semi permanen 20% dan bangunan sederhana 15%.
* Pandam perkuburan dinagari tanjuang bonai terdapat milik masing-masing persukuan/ kaum.
(Berbagai Sumber)

Minggu, 06 Februari 2011

Silat Lintau dibalik Cerita


Siapa yang tidak kenal dengan olah raga satu ini. Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Di Minangkabau, silat atau silek diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar, di kaki Gunung Marapi pada abad XI. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas. Termasuk di daerah minangkabau, khususnya di Lintau. Silat ( silek ) lintau adalah suatu teknik / seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat yang telah diwariskan sejak turun temurun. Dan dikarenakan sifat orang minagkabau yang suka merantau, dengan sendirinya membuat silek lintau bisa berkembang. Hal inilah yang membuat seni silek lintau berkembang sampai kenegara tetangga, yaitu Malaysia.

Di Malaysia sendiri Silat Lintau pertama dikembangkan di Malaysia dan didaftarkan sebagai sebuah persatuan pada tahun 1963. Dan pada mulanya diajarkan kepada umum oleh Haji Abdul Mulok bin Ideham yang berasal dari Minangkabau.

Baru baru ini penulis mengenal seorang Juru Latih Silat / Guru Utama Pertubuhan Seni Silat Lintau Pasir Puteh, Kelantan (PSSLPP) Dr Kamal Shah, dimana beliau ini adalah keturunan Jawa dan memilih Silat Lintau menjadi pilihannya. Dalam beberapa pesan beliau kepada penulis, beliau memberi pandangan bahwa Silek Lintau yang berasal dari Kab. Tanah Datar ini jangan di klaim sebagai berasal dari Malaysia. Hal ini telah beliau perjuangan bersama rekan rekannya di Kelantan untuk tetap mengakui Silat Lintau yang ada di Malaysia benar dan memang berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar.

Fenomena ini memang terjadi di daerah Dr. Kamal Shah sendiri, bahwa ada pihak yang sewenang wenang mengklaim Silat Tuo Lintau berasal dari Malaysia. Dan ini sudah dipatahkan sendiri oleh Dr. Kamal Shah “Kami tahu asal usul Silek Tuo Lintau yang sebenarnya dan kami menyangkal segala dakwaan yang dibuat oleh golongan tertentu dalam hal ini” kata beliau di jejaring Skypenya.

Kembali kepada kita sebagai warga Negara Indonesia, mereka yang bukan warga Negara Indonesia terang terangan membela budaya asli Indonesia ini. Sesuatu yang membuat jiwa Nasionalisme tersentak untu tetap membela hak kita dimata masyarakat dunia. Sebagai “ urang minangkabau” penulis tentu bisa mengerti dengan maksud dan tujuan Dr. Kamal Shah melestarikan budaya ini.

Beliau sangat berharap untuk dapat datang ke Indonesia, khususnya ke Lintau untuk dapat “manjajak tapak silek tuo lintau “. Perjuangan beliau di Kelantan tentu harus mendapat dukungan dari kita semua, khususnya orang minagkabau. Termasuk Pihak otoriter Pemerintahan Kabupaten Tanah Datar, yang kami harap dapat menyambut baik niat tulus rekan rekan dari Kelantan ini.

Semoga niatan baik ini bisa meluruskan permasalahan yang terjadi tentang ada atau tidaknya Silat Tuo Lintau berasal dari Malaysia, kita tidak berharap ada lagi pengklaiman yang menjadi isu Nasioanl antara Indonesia dengan negeri Jiran.
(Aldoris Armialdi)

Kamis, 27 Januari 2011

IKMR RIAU NEWS: SEMINAR ADAT DAN BUDAYA MINANGKABAU


Memasuki awal tahun 2011, Ikatan Keluarga Minang Riau- Prov. Riau kembali menaja suatu acara "SEMINAR ADAT DAN BUDAYA MINANGKABAU" dengan tema: "KESELARASAN DAN PERPADUAN BUDAYA MINANGKABAU DAN BUDAYA MELAYU DALAM KEHIDUPAN ANTAR BUDAYA"
Seminar Budaya ini akan dilangsungkan di Haluan Riau Ballroom, Jl Tuanku Tambusai. Pekanbaru pada hari Sabtu 29 Januari 201 dari jam 07.00 WIB s/d selesai.
Adapun Materi serta pembicara dalam acara seminar ini terdiri dari 3 orang pembicara dengan tiga materi, antara lain:

Bpk Sayuti Dt. rajo Panghulu(Ketua LKAAM Sumbar) dengan materi "Gejala Adat Minang Kabau antara seharusnya dan kenyataan yang berkembang saat ini"

Bpk H.Tennas Effendi (budayawan Riau) selaku pembicara ke2 dengan materi "Keselarasan dan Perpaduan Budaya Minangkabau dan Budaya Melayu dalam Kehidupan antar Budaya"

Bpk Prof. Dr.Azyumardi Azra (Budayawan Minang) pembicara dengan materi "Mendalami Adat Istiadat Minang antara seharusnya dan kenyataan yang berkembang saat ini"

Selain acara penyampai materi tersebut juga ada serangkaian acara antara lain peresmian acara seminar budaya oleh Ketua Umum IKMR, Bpk H. Basrizal Koto, Pembukaan Mubes IWMR Riau, pelantikan Organisasi Artis dan Seniman Minang Riau, serta hiburan yang dimeriahkan oleh Artis2 minang dari kota padang dan Pekanbaru antara lain : An Roys, One dan Ajo Zakir Umbarat, Ryan, Devi Prima, Man RAno, Yarel Sikumbang dan Ecilia.

"Diharapkan seminar ini bisa berjalan lancar, dan kepada Mahasiswa, khususnya IMAMI Riau agar bisa mengikuti seminar ini secara utuh" ucap Bpk Ir.H.Marjoni Hendri selaku Sekum IKMR Riau, saat kami temui di Sekretariat IKMR Riau.
(ekomc)

Kamis, 20 Januari 2011

PENGURUS KAN TANJUNG BONAI TANAH DATAR DIKUKUHKAN



Kepengurusan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara periode 2011-2016 yang dipimpin H. Syamsi Dt. Panduko Sarindo, dikukuhkan Ketua LKAAM Tanah Datar Zulfahmi Dt. Rajo Putih, di Aula Kantor KAN Tanjuang Bonai, Senin (17/1).

Hadir pada acara Pengukuhan Pengurus KAN Tanjuang Bonai tersebut Bupati Tanah Datar diwakili Asisten I Hardiman, Camat Lintau Buo Utara Suhermen, unsur Muspika, Walinagari Tanjuang Bonai Zul Irfan, walinagari se-Kecamatan Lintau Buo Utara dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua LKAAM Tanah Datar Z. Dt. Rajo Putiah mengatakan keberadaan KAN di nagari diharapkan segala persoalan yang akan menjadi tantangan dalam adat dapat diatasi. Karena semua unsur pimpinan adat memiliki peran dalam mengatur kehidupan masyarakat adat di nagari.
\"Adanya pengurus KAN di nagari diharapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan adat yang ada di nagari,\" ungkapnya.
Disebutkan, KAN sebagai pucuk pimpinan adat di nagari, mengambil peran di tengah masyarakat. Saat ini, sebut Dt. Rajo Putiah, kepengurusan KAN tidak lagi dikukuhkan oleh kepala daerah, tetapi Ketua LKAAM. Hal ini sudah kesepakatan Niniak Mamak.
\"KAN hendaknya dapat memberikan masukan kepada pemerintah nagari dan BPRN dalam pelaksanaan ABS-SBK, membuat kode etik hak dan larangan Niniak Mamak dalam salingka nagari dan lainnya terkait kehidupan bernagari,\" terangnya. (fan/tanahdatar.go.id)

Silat Lintau, Kami Tidak Pernah Klaim



Presiden dan Guru Utama Pertubuhan Seni Silat Lintau Pasir Puteh, Kelantan (PSSLPP) Dr Kamal Shah, hari ini menyatakan bahawa beliau dan seluruh ahli PSSLPP tidak pernah membuat klaim bahawa Silat Tua Lintau yang berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar sebagai sebahagian daripada Silat Malaysia.
Kenyataan ini dibuat memandangkan ada pihak yang sewenang2nya memberi pandangan dan amaran supaya tidak mengklaim Silat Tua Lintau sebagai berasal dari Malaysia. Justeru itu, beliau menyeru semua pihak terutama rakan-rakan dari Ranah Minangkabau yang mengenali beliau supaya menenangkan teman2 serta kenalan mereka yang belum mengenali pribadi serta misi beliau untuk melestarikan Silat Tua Lintau di Malaysia.

Silat Lintau mula dikembangkan di Malaysia dan didaftarkan sebagai sebuah persatuan pada tahun 1963. Ianya mula diajar kepada orang ramai oleh Haji Abdul Mulok bin Ideham yang berasal dari Minangkabau.

Dr. Kamal menyatakan rasa kesalnya terhadap mereka yang sering melemparkan kata2 yang berbentuk ugutan serta menggambarkan kebencian kepada dirinya dan PSSLPP. “Kami bukan orang Minang, tapi kami cinta kepada Minang, adatnya, silatnya dan budayanya” kata beliau lagi.

Silat Lintau menjadi pilihan Dr. Kamal yang mempunyai silsilah dari Jawa. Beliau merupakan keturunan kesebelas dari Bintoro Raden Adipati Danu Radjo, seorang pembesar Jawa pada tahun 1820an.

Ujar beliau lagi “walaupun saya warganegara Malaysia tetapi darah yang mengalir ini tetap darah Indonesia, maka apa salahnya saya melestarikan seni budaya yang berasal dari Indonesia”

Beliau juga mengingatkan pihak tertentu di Malaysia agar tidak membuat dakwaan palsu tentang Silat Lintau dan sejarahnya. Ini kerana memang ada yang membuat dakwaan yang tidak berasas dan palsu tentang asal-usul Silat Tua Lintau. Mereka yang membuat klaim sedemikian bukan ahli PSSLP.

“Kami tahu asal usul Silek Tuo Lintau yang sebenarnya dan kami menyangkal segala dakwaan yang dibuat oleh golongan tertentu dalam hal ini” kata beliau lagi.

Siaran berita ini diharapkan akan dapat menyelesaikan segala permasalahan tentang Silat Lintau terutama yang dipimpin oleh Dr. Kamal.

Untuk mengenali Dr. Kamal boleh saja melayari laman Facebook di http://www.facebook.com/group.php?gid=90147930285.

Diharap dengan penjelasan ini, tidak ada lagi pihak yang bersengkata dengan Dr. Kamal dimasa akan datang.

Ayo Lestarikan Silek Tuo Lintau


sumber: message by fb Kamal Shah
(silatindonesia.com)